Kamis, 05 Juni 2014

BUAH (FRUCTUS)





Jika penyerbukan pada bunga terjadi dan kemudian diikuti pula oleh tumbuhan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Pada umumnya setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagia-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperi halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buahnya itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya:
  1. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot). 
  2. Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah. 
  3. Tangkai kepala putik. Bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga semua pada macam jambu yang masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah. 
  4. Kepala putik. Buah kepala  putik ialah buah manggis yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan  jumlah ruangan dalam buah manggis tersebut. 
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya : 
  • Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardiatum occidentaleL.), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan. Sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
  • Dasar bunga bersama. Pada bunga Lo ( Ficus glomerata Roxb.) dan sebangsanya. Dasar bunga yang terbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Bagian ini seringkali dapat dimakan.
  • Dasar bunga. Pada arbe (Fragraria vesca L.) yang kemudian menjadi berdaging tebal yang merupakan bagian yang dapat dimakan,sedang buah yang sesumgguhnya kecil hampir tidak kelihatan.
  • Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis minima L.), pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi bahan yang menyelubungi buah yang sebenarnya tadi tidak nampak sama sekali dari luar.
     
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadinya penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian ada pula buah yang terbentuk tanpa melalui penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, jika ada biji, biji tersebut tidak mengandung lembaga, sehingga bijinya tidak bisa dijadikan alat perkembangbiakan, contohnya pada pohon pisang (Musa paradisiaca L).

Ikhtisar Tentang Buah
  1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga, yang menjadi bagian utama dalam buah (lebih besar, lebih menarik perhatian dan metrupakan bagian yang sering dimakan) tetapi buah sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi, misalnya pada buah nangka
  2. Buah sungguh atau buah telanjang, yaitu buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu umumnya tidak berbungkus, misalnya pada buah mangga.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam tiga golongan :
1.    Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain pada bungan yang membentuk buah, misalnya : tangkai bunga pada jambu monyet (Anacardium occidentale L.), dan kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.)
2.    Buah semu ganda, yaitu jika dalam satu bunga ada lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah. Misalnya : buah arbe (Fragraria vesca L.)
3.    Buah semu majemuk,yaitu buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja. Misalnya : buah nangka (Artocarpus integra Merr.)
Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Buah sungguh juga dapat dibedakan menjadi 3 golongan seperti halnya buah semu , yaitu :
  1. Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terbentuk dari satu bunga dengan satu buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Misalnya:
  • buah mangga (Mangifera indica L.), , memiliki satu ruang dengan satu biji.
  • buah pepaya (Carica papaya L.), berasal dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
  • dan buah durian (Durio zibethinus Murr.) terdiri atas beberapa daun  buah, mempunyai beberapa ruanga dana dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji. 
      
2.    Buah sejati ganda adalah buah yuang terbentuk dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya: cempaka (Michelia champaca Bail.)            
3.    Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, teapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Misalnya : pandan (Pandanus tectorius Sol.) 
 
Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
  1. Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea L.), padi (Oryza sativa L.).
  2. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah sering kali dengan jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan, yaitu:
  • Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
  • Kulit tengah (mesocarpium, biasanya tebal berdaging atau berserabut dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocapium), misalnya pada mangga (Mangifera indica L.)  
  • Kulit dalam(endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras. misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera L).

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
  1. Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak      tidak pecah (indehiscens). Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
  • Buah padi (caryopsis), adalah buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang pula berlekatan dengan bijinya.  
  • Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dindingnya buahnya tipis, berdampingan dengna kulit biji tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (Helianthus annus L.).
  • Buah keras (nux), seperti buah kurung tetapi memiliki kulit buah yang kaku atau keras berkayu dan berasla dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang melebur menjadi satu disebut buah keras, misalnya buah sarangan (Castanea argentea BL) 
  • Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras tetapi pada kulit buah terdapat alat tambahan berbentuk sayap, yang menyebabakan buaha dapat berterbangan jika tertiup angin misalnya pada warga suku Dipterocarpaceae.
2. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
  • Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti buah kurung atau buah keras, jadi biji tetapa di dalam  ruangan, tidak  daapat keluar. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
  1. Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagain buah, masing-masing mnemiliki sifat sebagai suatu buah kurung, misalnya buah pegangan (Centella asiatica Urb). 
  2. Buah berbelah tiga (triachenium), jika maska pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum majus L.
  3. Buah berbelah empat (tetrachenium), jika masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L)
  4. Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi banyak bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah kurung. 

  • Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengna jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah. Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
  1. Buah berkendaga dua (dicoccus). Jika masak buah ini akan terpecah menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
  2. Buah berkendaga tiga (tricoccus). Jika masak buah ini akan terpecah menjadi tiga bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah para (Hevea brasiliensis Muell).
  3. Buah berkendaga lima (pentacoccus). Jika masak buah ini akan terpecah menjadi lima bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah Geranium.
  4. Buah berkendaga banyak (polycoccus). Jika masak menjadi beberapa (banyak) bagian buah, masing-masing satu biji yang dapat dikeluarkan.

  • Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak terpecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
  1. Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya. Jika masak buah ini terpecah menurut salah satu kampuhnya (kampuh perut). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea Dryand), bunga sari cina (Catharanthus roseus G. Don)
  2. Buah polong (legumen). Jika sudah masak buah terpecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus sepanjang sekat-sekat semuanya. ka sudah masak buah terpecah menurut kedua kampuhnya. Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, Caesalpiniaceae, dan Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr). Buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe diatas, yaitu:

  • buah masak di dalam tanah dan jika masak tidak pecah, misalnya kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
  • buah yang mempunyai kulit berdaging, jika masak tidak pecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica L.).
  • buah yang mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak tidak pecah, misalnya pada buah pohon gayam (Inocarpus edulis Forst.)
3. Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya yang dispisahkan oleh sekat semu. Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.).              
4. Buah kotak sejati (capsula). Buah ini terbentuk dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar. Cara membuka buah ini bermacam-macam :  
  •     Dengan katup atau kelep (valva). Daun buah pecah dari ujung buah, tetapi pangkal tetap berlekatan. Pecahnya buah ini dapat membelah ruangan (loculicidus) misalnya pada durian (Durio zibethinus Murr) dan membelah sekat-sekat misalnya pada buah kesumba (Bixa orellana) 

  •    Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katu-katup, pada ujung adan pangkal buah berlekatan. Misalnya pada buah anggrek (Orichidaceae). 
  •     Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang ujung katup-katup saja, misalnya buah anyelir (Diantus caryophyllus).
  •   Dengan liang (porus), buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya. Misalnya buah tanaman apyun/opium (Papaver somniferum L.)
  •     Dengan tutup (operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah sudah masak. Misalnya buah krokot (Portulaca oleracea L)
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.). Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:,
1.  Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
  • Buah papaya (Carica papaya L)
  • Buah belimbing (Averrhoa carambola L.)
  • Sawo manila (Achras zapota L.)
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
  • Buah duku (Lansium domesticum Corr.)
  • Buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
2. Buah mentimun (pepo). Pada buah ini biasanya kulit buah yang dibagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih memiliki bagian yang kosong. Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Buah ini terbentuk dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita moschata Duch.).

3. Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
  • Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.  
  • Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo. 
  • Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.

4. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu kulit luar, kulit tengah dan kulit dalam, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Buah batu kita dapati antara lain pada :
  • pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan.
  • pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat dipencarka dengan perantaraan air.
 
5. Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin. Buah ini memiliki beberapa ruang dengan biji-biji yang mempunyai salut biji (arillus).

6. Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)
 
Buah Sejati Ganda
Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:
  1. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.). Dalam badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat banyak buah-buah kurung.
  2. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.), bunganya mempunyai banyak bakal buah, yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah batu.
  3. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, misalnya pada pohon cempaka (Michelia champaka L)
  4. Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.)


Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk nempaknya seperti satu buah saja. Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
  1. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas comosus Merr.).
  2. Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
  3. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar